Senin, 30 Mei 2011

TEORI PEPLAU

BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Teori Peplau
Keperawatan adalah suatu hasil proses kerja sama manusia dengan manusia lainnya supaya menjadi sehat atau tetap sehat (hubungan antar manusia)
Pendidikan atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan gerakan yang progresif dan kepribadian seseorang dalam berkreasi, membangun, menghasilkan pribadi dan cara hidup bermasyarakat.
Model konsep dan teori keperawatan peplau berfokus pada individu ,perawat dan proses interaktif (peplau .1952). Teori ini menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup proses interpersonal, perawat–klien ,dan kecemasan yang terjadi akibat sakit. Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan ,dan keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik.
Pada saat klien mencari bantuan, pertama perawat mendiskusikan masalah dan menjelaskan jenis pelayanan yang tersedia. Dengan berkembanganya hubungan antara perawat dan klien, perawat dan klien  bersama–sama mendefinisikan masalah dan kemungkinan penyelesain masalahnya, dari hubungan ini klien mendapatkan keunngtungan dengan memanfaatkan pelayanan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya dan perawat membantu klien dalam hal menurunkan kecemasan yang berhubungan dengan masalah kesehatannya, teori peplau merupakan teori yang unik dimana hubungan kolaborasi perawat dengan klien membentuk suatu “kekuatan mendewasakan” melalui hubungan yang efektif dalam memenuhi kebutuhan klien ketika kebutuhan dasar telah diatasi kebutuhan yang baru mungkin muncul (Beeber, Anderson dan Sills, 1990).

2.2       Komponen Sentral Pada Teori Peplau
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh peplau menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu klien, perawat, masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit (sumber kesulitan), dan proses interpersonal.
*      Klien
Klien adalah sistem yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis, interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar pengalaman. Klien adalah subjek yang langsung dipengaruhi oleh adanya proses interpersonal.
*      Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan pasien yang bersifat pertisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Hal ini berarti dalam hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai mitra kerja, pendidik, narasumber, pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses interpersonal. Pendidik atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan gerakan yang progresif dan kepribadian seseorang dalam berkreasi, membangun, menghasilkan pribadi dan cara hidup bermasyarakat.

*      Peran Prawat:
a.       Mitra kerja, berbagi rasa hormat dan minat yang positif pada pasien. Perawat menghadapi klien seperti tamu yang dikenalkan pada situasi baru. Sebagai mitra kerja, hubungan P-K merupakan hubungan yang memerlukan kerja sama yang harmonis atas dasar kemitraan sehngga perlu dibina rasa saling percaya, saling mengasihi dan menghargai antara perawat dan klien.
b.      Nara sumber (resources person) memberikan jawaban yang spesifik terhadap pertanyaan tentang masalah yang lebih luas dan selanjutnya mengarah pada area permasalahan yang memerlukan bantuan. Perawat mampu memberikan informasi yang akurat, jelas dan rasional kepada klien dalam suasana bersahabat dan akrab.
c.       Pendidik (teacher) merupakan kombinasi dari semua peran yang lain. Perawat harus berupaya memberikan pendidikan, pelatihan, dan bimbingan pada klien/keluarga terutama dalam mengatasi masalah kesehatan.
d.      Kepemimpinan (Leadership) mengembangkan hubungan yang demokratis sehingga merangsang individu untuk berperan. Perawat harus mampu memimpin klien/keluarga untuk memecahkan masalah kesehatan melalui proses kerja sama dan partisipasi.
e.       Pengasuh pengganti (surrogate) membantu individu belajar tentang keunikan tiap manusia sehingga dapat mengatasi konflik interpersonal. Perawat merupakan individu yang dipercaya klien untuk berperan sebagai orang tua, tokoh masyarakat atau rohaniawan guna untuk membantu memenuhi kebutuhannya.
f.       Konselor (consellor) meningkatkan pengalaman individu menuju keadaan sehat yaitu kehidupan yang kreatif, instruktif dan produktif. Perawat harus dapat memberikan bimbingan terhadap masalah klien sehingga pemecahan masalah akan mudah dilakukan.
*      Sumber Kesulitan
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila kominukasi dengan orang lain mengancam keamanan psikologik (sakit jiwa) dan biologic individu. Dalam model peplau ansietas merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit. Dalam keadaan sakit biasannya tingkat ansietas meningkat. Oleh karena itu perawat pada saat ini harus mengkaji tingkat ansietas klien. Berkurangnya ansietas menunjukkan bahwa kondisi klien semakin membaik.
*      Fokus Intervensi
Ansietas yang disebabkan oleh hubungan interpersonal yang mempengaruhi perkembangan kepribadian. 4 komponen sentral yaitu proses interpersonal, perawat, pasien dan ansietas.

2.3       Hubungan Interpersonal
Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai proses interaksi secara simultan dengan orang lain dan saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan yang lainnya, biasanya dengan tujuan untuk membina suatu hubungan.
Hubungan interpersonal yang merupakan factor utama model keperawatan menurut Peplau mempunyai asumsi terhadap 4 konsep utama yaitu:
*      Manusia atau individu dipandang sebagai suatu organisme yang berjuang dengan caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh kebutuhan. Tiap individu merupakan makhluk yang unik, mempunyai persepsi yang dipelajari dan ide yang telah terbentuk dan penting untuk proses interpersonal.
*      Masyarakat/lingkungan budaya dan adat istiadat merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menghadapi kehidupan.
*      Kesehatan didefinisikan sebagai perkembangan kepribadian dan proses kemanusiaan yang berkesinambungan kearah kehidupan yang kreatif, konstruktif dan produktif.
*      Keperawatan dipandang sebagai proses interpersonal yang bermakna. Proses interpersonal merupakan materina force dan alat edukatif yang baik bagi perawat maupun klien. Pengetahuan diri dalam konteks interaksi interpersonal merupakan hal yang penting untuk memahami klien dan mencapai resolusi masalah.
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau ini menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup proses interpersonal, perawat-klien, dan masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit.
       Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dengan klien ini memiliki empat tahap diantaranya:
a.       Tahap orientasi, lebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan bantuan dan rasa percaya terhadap kemampuan perawat untuk berperan serta secara efektif dalam pemberian askep pada klien. Pada tahap ini
perawat dan klien melakukan kontrak awal untuk membangun kepercayaan dan terjadi proses pengumpulan data.
b.      Fase identifikasi, Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilku pasien dan memberikan asuhan keperawatan yang tanpa penolakan diri perawat memungkinkan pengalaman menderita sakit sebagai suatu kesempatan untuk mengorientasi kembali perasaan dan menguatkan bagian yang positif dan kepribadian pasien. Respon pasien pada fase identifikasi dapat berupa :
a)      Partisipasi mandiri dalam hubungannya dengan perawat.
b)      Individu mandiri terpisah dari perwat.
c)      Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat.
Pada tahap identifikasi ini peran perawat apakah sudah melakukan atau bertindak sebagai fasilitator yang memfasilitasi ekspresi perasaan klien serta melaksanakan asuhan keperawatan.
c.       Fase eksplorasi, memungkinkan suatu situasi dimana pasien dapat merasakan nilai hubungan sesuai pandangan/persepsi terhadap situasi. Fase ini merupakan inti hubungan dalam proses interpersonal. Dalam fase ini perawat membantu klien dalam memberikan gambaran kondisi klien dan seluruh aspek yang terlibat didalamnya.
d.      Fase resolusi, dimana perawat berusaha untuk secara bertahan kepada klien untuk membebaskan diri dari ketergantungan kepada tenaga kesehatan dan menggunakan kemampuan yang dimilikinya agar mampu menjalankan secara sendiri. Pada model Peplau ini dapat dilihat adanya tindakan keperawatan yang diarahkan kepada hubungan interpersonal atau psikoterapi. Secara bertahap pasien melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini memungkinkan penguatan kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan menyalurkan energi kearah realisasi potensi. 

Keempat fase tersebut merupakan rangkaian proses pengembangan dimana perawat membimbing pasien dari rasa ketergantungan yang tinggi menjadi interaksi yang saling tergantung dalam lingkungan sosial. Artinya seorang perawat berusaha mendorong kemandirian pasien.

            2.4       Relevan Teori yang Diterapkan
Pemaparan ini menunjukkan bahwa teori Hildegard E. Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat dan proses interaktif yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien. Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Artinya suatu hasil proses kerja sama manusia dengan manusia lainnya supaya menjadi sehat atau tetap sehat (hubungan antar manusia).
Tujuan keperawatn adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan untuk membantu klien mencapai kematangan perkembangan kepribadian. Oleh sebab itu, perawat berupaya mengembangkan hubungan perawat dan klien melalui peran yang diembannya (narasumber, konselor dan wali).
Adapun kerangka kerja praktik dari teori Peplau memaparkan bahwa keperawatn adalah proses yang penting, terapeutik, dan interpersonal. Keperawatn berpartisipasi dalam menyusun struktur system asuhan kesehatan untuk memfasilitasi kondisi yang alami dari kecenderungan manusia untuk mengembangkan hubungan interpersonal.

           

2.5       Implementasi Teori Peplau
Pada awalnya, Peplau mengembangkan teorinya sebagai bentuk keprihatinannya terhadap praktik keperawatan “Custodial Care”, sehingga sebagai perawat jiwa, melalui tulisannya ia kemudian mempublikasikan teorinya mengenai hubungan interpersonal dalam keperawatan. Dimana dalam memberikan asuhan keperawatan ditekankan pada perawatan yang bersifat terapeutik.
Aplikasi yang dapat kita lihat secara nyata yaitu pada saat klien mencari bantuan, pertama perawat mendiskusikan masalah dan menjelaskan jenis pelayanan yang tersedia. Dengan berkembangnya hubungan antara perawat dan klien bersama-sama mendefinisikan masalah dan kemungkinan penyelesaian masalahnya. Dari hubungan ini klien mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan pelayanan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya dan perawat membantu klien dalam hal menurunkan kecemasan yang berhubungan dengan masalah kesehatannya.
Teori peplau merupakan teori yang unik dimana hubungan kolaborasi perawat klien membentuk suatu “kekuatan mendewasakan” melalui hubugan interpersonal yang efektif dalam membantu pemenuhan kebutuhan klien. Ketika kebutuhan dasar telah diatasi, kebutuhan yang baru mungkin muncul. Hubungan interpesonal perawat klien digambarkan sebagai fase-fase yang saling tumpang tindih seperti berikut ini orientasi, identifikasi, penjelasan dan resolusi.
Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik keperawatan jiwa. Penelitian keperawatan tentang kecemasan, empati, instrument perilaku, dan instrument untuk mengevaluasi respon verbal dihasilkan dari model konseptual Peplau.
2.6       Tujuan Teori Peplau
*      Untuk melatih dan mendidik pasien / klien beserta keluarganya dan membantu pasien untuk mencapai kematangan kepribadian.
*      Untuk membantu klien dalam gerak yang progresif dan kepribadian untuk mencapai suatu kematangan.
*      Perawat berperan  sebagai seorang pendidik dan pelatih pasien / klien

2.7       Kelebihan dan Kekurangan Teori Peplau
*      Kelebihan
a.       Dapat meningkatkan kejiwaan pasien untuk lebih baik.
b.      Dapat menurunkan kecemasan klien dalam teori keperawatan.
c.       Dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik.
d.      Dapat medorong pasien untuk lebih mandiri.
*      Kekurangan: Hanya berfokus pada kejiwaan pasien dalam penyembuhannya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar